Strategi-startegi penetapan harga biasanya berubah karena produk tersebut menjalani siklus hidupnya. Tahap perkenalan produk merupakan tahap yang menantang. Perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan produk baru menghadapi tantangan yaitu berupa persaingan harga. Dalam perdagangan, pada umumnya memiliki dua strategi harga antara lain sebagai berikut.
1. Penetapan harga rendah (everyday low pricing-EDLP) yang menekankan kontinuitas pesaing (tidak selalu paling murah).
2. Penetapan harga tinggi atau rendah (high/low pricing-HLP), di mana penjual kadang menawarakan harga tinggi atau rendah dengan memperhatikan kualitas atau faedah yang akan didapatkan.
Strategi-Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Kotler dan Amstrong (2008:8) menyatakan bahwa perusahaan dapat memilih strategi besar dalam menghadapi persaingan harga yaitu dengan penetapan harga mengambil sebagian pasar (market-skimming pricing) dan penetapan harga penetrasi pasar (market-penetration pricing).
1. Penetapan harga mengambil sebagian pasar (market-skimming pricing)
Menetapkan harga yang tinggi untuk menemukan “mengambil sebagian/ skin” jika produk baru ditemukan. Mengambil sebagian pasar layak dilakukan di bawah kondisi-kondisi tertentu. Pertama, kualitasa dan citra produk tersebut harus mampu mendukung penjualan dengan harga tinggi , dan harus cukup banyak pembeli yang menginginkan produk tersebut dengan harga cukup tinggi, kedua biaya memproduksi dalam volume yang lebih kecil tidak boleh terlalu tinggi sehingga biaya tersebut tidak menghalangi keuntungan yang diperoleh dari memasang tinggi, ketiga para pesaing tidak mudah untuk masuk ke pasar dan memotong harga tinggi tersebut.
2. Penetapan harga penetrasi pasar (market-penetration pricing)
Menetapkan harga rendah untuk produk baru supaya dapat menarik banyak sekali pembeli dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Beberapa kondisi harus dipenuhi agar strategi penetapan harga rendah dapat berhasil. Pertama, pasar harus sangat sensitif terhadap harga sehingga harga yang lebih rendah menghasilkan pertumbuhan pasar yang lebih besar. Kedua, biaya-biaya produksi harus turun ketika volume penjualan meningkat. Ketiga, harga rendah harus mampu mencegah masuknya pesaing dan perusahaan yang menggunakan strategi penetapan harga penetrasi harus mempertahankan posisi harga rendah jika tidak, keunggulan dibidang harga mungkin sifatnya hanya sementara.
0 comments:
Post a Comment