Read more: Cara Membuat Tulisan Judul Blog Berjalan | HTC Community http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-tulisan-judul-blog.html#ixzz1kwQ2NxRo Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

Friday, December 9, 2011

Journal Review SSA


Marketing Situation Analysis And Strategic Planning For NHS Clinical Services

Ringkasan Jurnal
*      Pengantar
NHS clinik merupakan klinik kesehatan di Inggris yang sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasanya. Pada bulan Maret 2008 departemen kesehatan Inggris mempublikasikan kebebasan memilih provider pelayanan jasa kepada masyarakatnya. Sementara terdapat sejumlah kecil pasien memilih
penyedia layanan alternatif
, perlu dipertimbangkan apakah hal itu akan berdampak terhadap pendapatan organisasi yang berdampak juga terhadap NHS klinik. Oleh karena itu NHS dituntut untuk memberikan inovasi pada jasa pelanan kliniknya melalui strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting untuk NHS untuk membangun keunggulan bersaing diantara klinik kesehatan lainnya. Hal yang telah dilakukan sebagai strategi pemasaran oleh NHS adalah membangun kepercayaan pelanggan. Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwa akan ada permintaan (demand) dengan adanya kepercayaan tersebut sehingga melalui kepercayaan itu akan meningkatkan output klinik, disamping reputasi yang bagus yang harus dibangun oleh klinik sebagai kunci kesuksesan strategi pemasarannya. Kunci utama dari pemasaran jasa adalah informasi yang terpercaya. Setelah konsumen memiliki informasi yang dapat dipercaya yang tidak didasarkan pada asumsi, maka mungkin untuk mengadopsi strategi pemasaran.
*      External Audit (Audit Eksternal)
Tujuan melakukan audit ekternal adalah sebagai berikut:
Þ     Untuk melihat faktor eksternal organisasi yang berdampak pada pasar sasaran.
Þ     Menanalisis lingkungan makro yang kemudian dipetakan dalam analisis SWOT.
Þ     Memverivikasi/mencocokkan sumber daya internal perusahan dengan permintaan pasar.
Þ      Riset pasar yang aktual dan tidak hanya didasarkan pada asumsi.
*      Costumer analysis (analisis konsumen)
Rod Sheaff mendeskripsikan pasar perawatan kesehatan NHS menjadi tiga kelompok utama yaitu:
Þ        Pasien
Mengidentifikasi pasien berdasarkan umur, lokasi, social budaya, kebutuha budaya dll.
Þ        Dokter
Dokter memiliki pengaruh langsung terhadap pilihan pasien, biasanya pasien akan mengikuti apa yang direkomendasikan oleh doketer yang dipercayainya.
Þ        Komisaris
Masing-masing kelompok harus memiliki pendekatan yang berbeda karena informasi yang diperoleh berbeda-beda.
*      Competitor Analysis (Analisis Pesaing)
Dengan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang siapa pesaing kita dan bagaimana mereka beroperasi, maka kita dapat memprediksi setiap potensi ancaman dan peluang yang muncul. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisi pesaing adalah:
Þ     Siapakan Pesaingnya?
Þ     Penyedia jasa sejenis dan pendatang baru
Þ     Jasa layana pengganti (substitusi)
Þ     Mengevaluasi pesaing.
Pengetahuan tentang kinerja masa lalu kompetitor dapat menjadi indikator kunci tindakan potensial di masa depan mereka Dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing, maka
memungkinkan untuk memprediksi di mana mereka dapat bersaing dan bagaimana akan bersaing.
*      Analisis Pasar
Dalam menganalisis pasar terdiri dari beberapa tahapan yaitu
Þ     Market size (jangkauan pasar), hal ini dapat diukur dengan cara membandingkan jumlah pasien yang lama dan yang baru.
Þ     Pertumbuhan pasar
Þ     Hambatan Masuk Pasar
*      Analisis Lingkungan
Model yang direkomendasikan dalam menganalisis pasar yaitu STEP:
Þ     Social culture influence (Pengaruh Sosial Budaya), mencakup faktor-faktor seperti etnis budaya dan demografi pasar yang dioperasikan di dalam maupun sebagai masalah sosial atau tren.
Þ     Technological Influence (Pengaruh Teknologi), berhubungan dengan isu-isu yang menghasilkan kebutuhan untuk pengobatan mereka serta yang mempengaruhi cara industri ini memberikan perawatan dan pengobatan
Þ     Economic environment (lingkungan ekonomi)
Þ     Politic and legal environment (politik dan lingkungan hukum)
Keempat factor tersebut tidakakan pernah lepas dari strategi apa yang nantinya akan dijalankan oleh perusahaan, karena melalui factor tersebut diketahui pola konsumsi masyarakatnya.
*      Audit Internal
Para menejer harus realistis dan jujur terhadap kelemahan dan kelebihan jasa layanannya, sebab dengan hal itu perusahaan akan denga tepat meerapkan strategi yang menonjolkan keunggulannya.
*      Keuntungan/biaya
*      Kepuasan dan sikap
Kepuasan pelangga dapat dilihat dari level angka yang diperoleh melalui survey yang kemudian dibandingkan dengan skor lalu untuk mengetahui factor apa saja yang harus diperbaiki dalam meingkatkan kepuasan pelanggan.
*      Kualitas
Kualitas merupakan hal yang sangat sulit untuk diukur karena hal ini berhubungan dengan pribadi konsumen sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu harus dilakukan melalui pendekatan yang lebih intens.
*      Produk Baru
o   Kehadiran produk baru
*      Kemampuan organisasi dan kemampuan finansial
*      Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan apa yang dimiliki perusahaan serta peluang dan hambatan yang akan dihadapi oleh perusahaan untuk menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan
*      Memilih Tujuan Pemasaran
Harus ada dua pertimbangan utama saat menetapkan tujuan yaitu: apa yang
harus dicapai dan kapan. Sebuah cara terkenal mengevaluasi sasaran
adalah untuk memastikan itu adalah SMART, yaitu Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (realistis) dan Timed (waktu).
*      Mengidentifikasi strategi pasar secara generic
Michael Porter mengidentifikasi tiga strategi generik yaitu:
v  Kepemimpinan Biaya
v  Diferensiasi
o  Kualitas
o  Kesadaran merk
o  Loyaitas Konsumen
o  Fitur Produk
o  Fitur Jasa
*      Fokus
Strategi focus sangan penting karena akan sangat sulit menjalankan banyak hal berbeda secara bersamaan. Dengan mencoba untuk melakukan begitu banyak hal, sulit bagi perusahaan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen. Sebuah strategi fokus untuk seperti departemen mungkin berarti mengembangkan keahlian berdasarkan kekuatan departemen dan berkonsentrasi pada daerah tertentu.
*      Mengukur keberhasilan strategis
Setiap strategi memiliki tujuan dan pasar sasaran tertent, dengan konsumen yang berbeda-beda tidak memungkinkan untuk menerapkan strategi yang sama. Jadi keberhasilan dari strategi adalah apabila diterapkan kepada pasar yang tepat sehingga strategi tersebut akan berjalan secara optimal.

*      Kesimpulan
Strategi pemasaran dapat untuk membantu dalam merumuskan bauran pemasaran. Seperti diilustrasikan di sini, situasi analisis dan seleksi pemasaran Strategi juga dapat diterapkan pada berbagai perusahaan seperti perusahaan jasa. Analisis situasi dalam strategi pemasaran sangat penting karena akan menentukan langkah bagi perusahaan untuk memilih pasar sasaran, jenis layanan yang disediakan,  antisipasi apa yang dilakukan dalam menghadapi pesaing dan layanan alternative, serta segmentasi pasarnya.
Dalam jurnal ini inti yang harus ada dalam Strategi Analisis Situasi yaitu analisis pasar, segmantasi pasar, Industri secara keseluruhan, dan competitor/pesaing sudah diungkapkan secara lengkap. NHS klinik telah menerapkan semua langkah SSA tersebut guna menghasilkan strategi yang baik bagi konsumennya sehingga diharapkan akan memperoleh konsumen yang superior.  

Wednesday, December 7, 2011

Tuesday, November 29, 2011

Case Study Berlitz


Case Study
Berlitz advertising uses language of humor to attract language learners
Article:
If you have not yet seen the hilarious Berlitz ad featuring a young recruit to the German Coast Guard, stop and view it on YouTube before reading on! A text description simply cannot do justice to this hilarious commercial that went viral a few years ago and has since been viewed by many millions of Internet users via multiple postings on YouTube.

As a recap for those of you who have seen the ad, it opens with an experienced German Coast Guard officer showing a much younger recruit around a small room with radar and other monitoring equipment. After the older officer leaves, the young man hears his first distress call come over the radio.
“Mayday, mayday!” pleads an unidentified voice in English. “Hello, can you hear us? Can you hear us? Can you (static interruption). Over… We are sinking! We are sink…”



YouTube
The overabundance of comical misunderstandings found in international communication has given Berlitz Corp. a lot of material to use in advertising its language learning services. Some of these humorous commercials have gone viral.
“Hello,” responds the nervous young Coast Guard recruit in a thick German accent. “Zis is da German Coast Guard.”
“We are sinking!” cries the voice. “We’re sinking!”
“What,” stammers the young recruit, “are you ‘sinking’ about?”
The ad then cuts instantly to a triumphant German tune and a screen that reads, “Improve your English,” followed by the Berlitz logo.

The overabundance of potentially comical misunderstandings that arise in international communication has given Berlitz Corp. a lot of material to work with in advertising its services. The German Coast Guard commercial is the most well known, but many additional Berlitz campaigns have employed humor to motivate people to learn another language.

In early 2011, an award-winning, extraterrestrial-themed Berlitz campaign warns us, “Don’t be an alien in a foreign country.” However, most of the company’s ad campaigns draw their inspiration from more realistic situations.
Some ads, like the Coast Guard video, illustrate the potential disasters that can result from poor second-language skills. One print magazine ad campaign shows the embarrassed faces of people cringing and laughing at real, awkward, broken English phrases like “I laugh me dead,” “I think me goes a light up” and “I shame me so for my English.”

Other Berlitz ads have played on the perceived attractiveness of models in some cultures. You have probably seen a similar Rossetta Stone ad that shows a determined farm boy holding an Italian lesson under his arm with the subtext, “He was a hardworking farm boy. She was an Italian supermodel. He knew he would have just one chance to impress her.”

The comparable Berlitz print ad aimed at men displays a blond female model with the text, “The good news: she’s Swedish. The bad news: You don’t speak it.” The version targeted at women shows a dark and handsome male model with the text, “The good news: he’s Italian. The bad news: You don’t speak it.”
Another Berlitz campaign tried to motivate people to learn another language by showing how it can help them defend against and triumph over those who would otherwise take advantage of them.

In one commercial, three Cantonese-speaking poker players attempt to take advantage of a black man’s presumed inability to speak the language, only to beoutsmarted because the man had apparently studied Chinese with Berlitz. Other language schools have taken this joke to the animal kingdom and created ads where afish, a cat and a bird learn another useful language to fend off would-be attackers.
A more recent series of Berlitz ads pokes fun at the often silly and improbable phrases used in language instruction like, “the roof will fall in 20 seconds” or “the matador in roller skates will pass by here.”

Not all Berlitz ads are humorous. In Japan, several ads use the fear of shame to motivate potential language learners. Japanese businessmen are shown in video and in print to have their minds go completely blank, at a loss for words, in important board meetings and presentations where they would be expected to communicate in English.
Berlitz does not hold a monopoly on good international advertising. Occasionally, a competing language instruction agency will conjure up a witty ad reminiscent of Monty Python’s Hungarian Phrasebook sketch. Some of Berlitz’s commercials have just been odd gimmicks, and others might be considered insensitive. However, Berlitz should be applauded for consistently creating numerous memorable advertisements that almost double as public service announcements for the importance of effective international communication.
Adam Wooten is director of translation services at Lingotek. He also teaches a course on translation technology at BYU. E-mail: awooten@lingotek.com . Follow him on Twitter at AdamWooten..



About Berlitz Language Center

Berlitz language center merupakan salah satu lembaga bahasa yang didedikasikan untuk menolong orang-orang  dan organisasi dalam memahami dunia mereka serta berkomunikasi lintas batas. Sebagai penyedia jasa layanan bahasa dan layanan lintas budaya Berlitz memiliki lebih dari 500 lokasi di 70 negara termasuk 50 lokasi di Amerika Serikat.

Milestones in Berlitz Innovation (http://www.berlitz.us/About-Berlitz/67/)

1878
The Berlitz School of Languages is founded by Maximilian D. Berlitz in Providence, RI, and the world-renowned Berlitz Method is born.
1881-1914
This was a period of worldwide expansion and global recognition. By 1914, Berlitz has opened schools in the US as well as Europe, Latin America and Africa.
1929-1945
Berlitz is one of the few international organizations to survive two world wars and the Great Depression.
1964
Berlitz Total Immersion®, our most intensive language learning program, is developed and successfully introduced.
1966
The Berlitz global network expands to Asia, as the first Berlitz Language Center opens in Tokyo.
1970
The unique and proprietary Berlitz Multi-Media materials are developed, allowing for standardized curriculum delivery on a global basis.
1982
Berlitz Kids® is introduced, featuring age-appropriate materials and activities geared toward language learning for children and teens.
1994
Berlitz Cultural Consulting® is launched, offering solutions designed to develop greater intercultural effectiveness and global leadership excellence.
1997
The Berlitz Learning Cycle , which clarifies our delivery process from program recommendation through level completion, is developed in order to better meet the needs of our customers.
2002
BerlitzEnglish®, a fully integrated English program, is launched. Centered around practical situations, it offers authentic content sourced from prominent media partners.
2003
Berlitz ® Virtual Classroom is launched, offering live instructor-led distance learning via the Internet which delivers the same high-quality Berlitz language instruction provided in our face-to-face classroom scenario.
2004
2008

2010
Berlitz online: Berlitz launches new onlines programs in the europr market
Berlitz acquires Training Management Corporation® (TMC) , and the Berlitz Mobility Navigator is introduced.
Berlitz launch a new version of its website and an integrated shoping system.

Dasar metode pembelajaran bahasa Berlitz adalah percakapan: seorang native speaker yang secara spesifik akan mengajarkan bahasa seperti yang diharapkan oleh siswa. Sebagai contoh salah satu Negara yang sudah sangat lama mengembangkan Berlitz selain Amerika adalah Italia. Berlitz telah berdiri di italia selama 110 tahun, yang berada di empat pusat yaitu Milan, Turin, Monza, dan Syracuse., dan semua produknya telah tersebar di hamper seluruh Italia.
Tipe kursus bahasa yang disediakan adalah: Individual, grup, intensif, dan system online yang diselenggarakan untuk anak-anak, dewasa, dan organisasi. Seluruh tipr kursus dapat dipilih berdasarkan kebutuhan konsumen dengan kisaran harga dari menengah ke atas.
Kekuatan yang dimiliki oleh Berlitz adalah Metode pembelajaran yang berbeda dari lembaga bahasa lain, selalu update, dan berkembang.
Dari segi kualitas belitz selalu memberikan pelayanan yang sangat baik, dengan selalu memonitor progress kemampuan setiap siswanya, untuk memberikan garansi bahwa siswa mencapai tujuan pembelajaran dan konsumen merasa terpuaskan.
Kotler dan Keller (2006:13) mengungkapkan bahwa: “Suatu perusahaan berhasil menawarkan produk/jasa kepada pelanggan apabila mampu memberikan nilai dan kepuasan.” Nilai (value) adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.” (Kotler & Keller, 2006:10).
Dalam kaitan inilah, perusahaan saling berlomba untuk bisa memberikan nilai tertinggi superior bagi konsumennya. Kunci memenangkan kompetisi adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai pelanggan yang lebih tinggi (superior value) dan lebih cepat dibanding dengan pesaingnya. Nilai superior dihasilkan dari kualitas produk/jasa serta kualitas penyampaian jasa yang superior pula. Kualitas superior yang ditawarkan perusahaan haruslah dikomunikasikan secara intensif agar diketahui publik dan menghasilkan citra kualitas yang positif dalam bentuk iklan (advertising)
Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi (Effendi, 1981) Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan. Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share).
Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens. Secara empiris hampir semua kampanye periklanan yang hanya didasarkan pada satu tema selalu sukses dijalankan, semua advertising campaigns telah membuktikan keberhasilannya dengan hanya menggunakan satu tema utama saja (Durianto, dkk, 2003).
Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan berarti mengkomunikasikan satu hal yang kita anggap penting. Untuk menentukan tema yang tepat, diperlukan suatu analisis terhadap produk secara cermat, mendalam dan konprehensif yang terkait dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran pasar, tingkat persaingan, aspek demografis, dan unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003). Ada banyak strategi pendekatan dalam menganalisis sebuah produk untuk menemukan pesan apa (what to say) yang ingin disampaikan kepada konsumen. Pemilihan strategi yang terbaik adalah tergantung dari produk, kompetitor dan target market.
Berlitz memilih untuk memakai cara yang unik dalam meyampaikan pesan pemasaran kepada konsumennya yaitu dengan membuat iklan yang menggunakan bahasa sebagai bahan humor. Kejadian yang dianggap lucu bermula dari kesalahpahaman bahasa, pada akhirnya akan berakibat fatal apabila terjadi di dunia nyata. Kita bisa membayangkan ketika sedang terjadi suatu kecelakaan dan penelepon membutuhkan bantuan dengan segera, tetapi pihak yang dihubungi tidak memahami atau mengartikan berbeda dengan yang sebenarnya, maka hal tersebut tentu beerdampak sangat buruk. Kesan inilah yang kita tangkap ketika melihat iklan dari Berlitz, Ketika kita sudah melihat isi iklannya dengan lengkap dengan logo Berlitz di akhirnya.
Iklan ini sangat menarik dan berkesan, karena membuat orang penasaran. Dengan cara seperti inilah Berlitz sukses memasarkan jasanya melalui kampanye humor yang menghibur yang memberikan kesan unik, bahwa bahasa merupakan alat yang sangat penting dalam berkomunikasi, maka kita perlu mempelajari bahasa selain bahasa negara kita.
Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang.
Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh-jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu :
Ø  Plesetan
Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan.
Ø  Visual produk
penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.
Ø  Headline atau tipografi
Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu.
Ø  Logo
menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan.
Ø  Makna ganda
sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus.
Ø  Tokoh sebagai endoser
penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan.
Ø  Sex
Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual.
Ø  Fungsi produk
Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.
Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada “perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan diarahkan pada emosi (Suyanto, 2004).
Emotional branding adalah hal yang utama untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang sekarang sudah melimpah ini (www.markplusnco.com/discussion_view). Itulah yang dimaksud atau merupakan tujuan dari strategi Emotional Selling Proposition. Yaitu Brand didefinisikan sebagai ungkapan emosi atau perasaan yang timbul terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan melalui kampanye periklanan. Intinya, brand bisa dirasakan efeknya di benak masyarakat konsumen dalam bentuk persepsi.
Menurut Al Ries dan Jack Trout ( dalam : Wirya, 1999) pemasaran merupakan pertarungan persepsi dalam ingatan konsumen. Siapa yang dapat menanamkan persepsi dengan baik di benak konsumen maka dialah pemenangnya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management