Read more: Cara Membuat Tulisan Judul Blog Berjalan | HTC Community http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-tulisan-judul-blog.html#ixzz1kwQ2NxRo Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

Monday, January 30, 2012

Market Entry Strategy

http://www.zara.com/webapp/wcs/stores/servlet/home/id/en/zara-W2011-s

BAB I
PENDAHULUAN

Sejarah Zara
Zara merupakan merek produk fashion dari spanyol yang didirikan oleh Amancio Ortega di La Coruna, Spanyol.pendiri Zara mendapatkan inspirasi ketika di pelabuhan La Coruna di depan jendela sebuah toko pakaian. Amancio Ortega Gaona, anak seorang pekerja kereta api dan ibunya hanya seorang pembantu rumah tangga, bahkan dia harus  putus sekolah pada saat SMA karena tidak punya biaya. Pada usianya yang ke-13, dia menjadi pengantar pakaian.Ia bertugas sebagai pengantar pakaian yang dipesan orang-orang kaya. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Ortega kemudian dipercaya menjadi penghias kain dan asisten penjahit.Sejak itu, minatnya terhadap dunia tekstil terus tumbuh.
Awal 1960-an, Ortega akhirnya dipercaya menjadi manajer di sebuah toko pakaian.Pada saat itulah, dia mulai menangkap peluang.Disadarinya, hanya orang-orang kaya yang mampu membeli pakaian dengan harga mahal. Karena itu, dia akan membuat pakaian yang sama dengan harga murah.
Diawali dengan membuat gaun bersama istri keduanya, Rosalia Mera, pada 1963 ia kemudian mendirikan Confecciones Goa, sebuah konveksi. Beberapa tahun kemudian, dibukalah toko pertamanya.Toko inilah yang kemudian menjadi cikal bakal industri mode terkemuka saat ini, Zara.
Sigap menangkap keinginan pasar dan pelayanan maksimal, itulah yang diterapkan Ortego dalam menjalankan Zara. Berbeda dari perusahaan fashion lainnya yang menciptakan permintaan untuk tren baru pada musim semi atau musim dingin dengan membuat pergelaran busana, Zara justru membuat pakaian berdasarkan permintaan para pelanggannya di seluruh jaringan tokonya.
Caranya, Zara menugaskan pada 200 desainernya di Spanyol melakukan perjalanan keliling dunia untuk melihat perkembangan tren fashion di negara-negara lain. Dengan demikian ia bisa bergerak cepat dan lebih dulu menangkap perubahan pasar. Tak mengherankan, Zara menjadi trend setter bagi industri fashion.
Tak hanya itu. Di La Coruna, desainer dan ratusan manajer produk tak henti berdiskusi untuk memutuskan model apa yang akan dibuat. Setiap hari mereka mengumpulkan saran dari seluruh manajer Zara di seluruh dunia. Setelah menimbang gagasan para manajer toko tersebut, tim desainer dan manajer produk memutuskan apa yang akan diluncurkan ke pasar. Maka, dibuatlah gambar dalam komputer untuk kemudian dikirim ke pabrik yang letaknya tak jauh dari lokasi kerja mereka.
Untuk memberi kenyamanan pada pembeli, di setiap gerai Zara terdapat kamar pas yang luas dalam jumlah yang banyak. Ada lebih dari lima ruang pas dalam satu gerai. Menariknya lagi, tamu boleh membawa maksimal enam potong baju ke dalam kamar pas.Selanjutnya, para pramuniaga siap melayani kebutuhan konsumen. Seandainya saat mengepas baju konsumen ingin mencari nomor lain yang lebih sesuai dengan ukuran tubuhnya, dia tinggal meminta ke pramuniaga untuk mencari nomor yang diinginkan tanpa harus keluar dari kamar pas.
Kesigapan menangkap pasar dan penyajian layanan ekstra terbukti berhasil membawa Zara pada kesuksesan.Ortega pun kini tak sekadar memiliki Zara yang pamornya menjulang mendunia.Rangkaian merk lainseperti Massimo Dutti, Oysho, Zara Home, Kiddy’s Class, Tempe, Stradivarius, Pull and Bear/Often, serta Bershka, juga dimilikinya. Lebih dari 14.000 orang, bekerja padanya.
Selain memiliki saham grup Inditex sebesar 59.29 persen, Ortega juga berinvestasi di bidang perminyakan, pariwisata, perbankan, dan real estate. Beberapa bisnis propertinya berada di Madrid, Paris, London, dan Lisbon. Sebuah hotel mewah dan kompleks apartemen juga dibangunnya di Miami. Tak hanya itu, ia dilaporkan memiliki sebuah sirkuit pacuan kuda Idan klub sepakbola. Dengan segala kepemilikannya itu ia menjadi orang terkaya di negeri matador, sekaligus konglomerat paling tajir kedelapan seantero jagad versi majalah Forbes.
Meski demikian, Ortega tetap tidak melupakan asalnya dari golongan orang tak berpunya. Meski telah menjadi konglomerat, ia tetap low profile. Selain tak mau mengumbar foto dirinya, ia juga menolak memakai dasi. Ia lebih memilih jeans sebagai pakaian sehari-hari. Sebagai pengingat masa-masa pahitnya, Ortega menulis sebuah buku, "De Cero a Zara" (From Zero to Zara).



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Zara Di Jepang
Zara Masuk keJepang pada tahun 1997 dengan cara joint Venture dengan Japan’s BIGI Group. Gerai Zara pertama kali dibuka di Shibuya, Tokyo pada tahun 1998 yang tertetak di kawasan elit di pusat kota dengan gerai yang memiliki desain interior dan eksterior yang sangat baik. Kemudian gerai Zara berkembang ke berbagai kota jepang lainnya yaitu di Yokohama, Kyoto, Nagoya, Sapporo,Fukuoka, Osaka, Hiroshima, Sendai,Kawasaki, Kawaguchi, Chiba, Kanazawa, Utsunomiya, Kobe, Matsuyama, Takamatsu, dan Shizuoka.
System Joint Venture dipilih karena Jepang merupakan Negara dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi sehingga Zara tidak dapat dengan mudah masuk ke jepang.Masyarakat Jepang merupakan konsumen yang sangat memperhatikan kualitas dari produk yang yang dibelinya, selain itu mereka juga memiliki pengetahuan tentang produk yang baik sehingga Zara perlu untuk menggandeng perusahaan local jepang yang sudah dikenal.
Joint venture sendiri adalah bergabungnya dua atau lebih orang atau perusahaan dalam bidang tertentu da setuju untuk berbagi keuntungan, kerugian, atau berbagi pengawasan/control.
Akan tetapi pada tahun 2005 kepemilikan saham dari Zara sepenuhnya dimiliki oleh inditex yang merupakan perusahaan yang menaungi Zara.jadi system kepemilikan Zara di Jepang tidak lagi joint venture yaitu own subsidiaries.
Berikut ini merupakan proses perkembangan Zara di Jepang:

1997
Zara Japan is formed as a joint venture of Inditex Group, Europe's largest global apparel manufacturer, headquartered in Spain, and Japan's BIGI GROUP
1998
The first Zara shop opens in Shibuya.

2005

In December, 100% ownership is transferred to Inditex.

2009
As of March 19, Zara operates 28 retail outlets nationwide:
Sapporo Parco, Sendai, Natori, Tokyo (Shibuya, Harajuku,Roppongi Hills, Ginza, Shinjuku, Ikebukuro, Venus Fort, TachikawaIsetan, Musashi Murayama, Kichijoji), Yokohama (Queens East,Yokohama Motomachi, LaLaport Yokohama, Kohoku Tokyu),Lazona Kawasaki, Kawaguchi, Nagareyama, Kanazawa, Osaka(Umeda, Shinsaibashi), Nagoya, Kyoto, Hiroshima, Fukuoka (Canal City, Tenjin Nishidori), Utsunomiya, Kobe, Matsuyama, Takamatsu,and Shizuoka
.

B.    Keunggulan Zara
Zara mampu meraih hati konsumen karena memiliki system kerja yang berbeda dengan merk-merk fashion lainnya.Zara tidak hanya menciptakan permintaan untuk tren terbaru dengan mengadakan fashion show, tatapi dengan mempelajari dan mengamati permintaan pasar di seluruh gerai zara.Hasil dari pengamatan tersebut diolah menjadi desain atau rancangan fashion dan kemudian diproduksi dalam watu yang singkat.La Coruna, Spanyol merupakan pusat perancangan produk fashion zara oleh kurang lebih 200 orang desainer.Para desainer tersebut selalu melakukan perjalanan antar Negara untuk melihat perkembangan tren fashion masyarakat serara obal.Upaya ini dilakukan untuk mempercepat gerak produksi dan juga agar dapat menangkap keinginan dan kebutuhan konsumen serta perubahan pasar.
Salah satu keunikan Zara adalah menawarkan one stop shopping bagi konsumennya. Pakaian dan aksesoris yang dibutuhkan oleh konsumen wanita , pria, dan anak-anak dipenuhi di gerainya, sehingga sekali dating ke Zara maka akan dapat memenuhi kebutuhan fashion untuk seluruh keluarga. Selain itu, keunggulan Zara juga melalui konsep isnisnya yang disebut sebagai freshly baked clothes. Dimana Zara menempatkan produknya sebagai produk yang rapuh (perishable) seperti bahan pangan.Artinya, produk Zara adalah produk yang memang tidak dapat bertahan lama menjadi produk yang ditawarkan kepada konsumennya, namun setiap minggu harus berganti dengan produk baru sehingga tetap memberikan kesegaran kepada pembeli.
Kecepatan dan efisiensi merupakan sumber kesuksesan Zara karena setiap hal dpastikan tetap berada di jalurnya dengan menjadikan Zara sebagai yang pertama di pasar dengan produk fashion yang up to date. Dengan tingkat turnoveryang tinggi maka akan sangat sulit untuk mendapati produk fashion yang sejenis di sebuah gerainya di kurang lebih 73 negara untuk bertahan lebih dari satu atau dua minggu. Dengan produk-produk fashion yang selalu baru tiap harinya dan sekitar 11 ribu desain produk dalam setahun, maka konsumen Zara kemudian menjadi pembeli yang impulsive dan secara rutin berkunjung ke gerai Zara. Menurut survey yang dilakukan oleh Zara di Spanyol, rata-rata pelanggan Zara mengunjungi dan berbelanja di gerai Zara adalah sebanya 17 kali daam setahun.

C.   Model Bisnis Zara
            Model bisnis Zara terdiri dari 5 kunci utama yaitu Desain, Produksi, Logistik, Strategi, dan Promosi yang merupakan system yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Zara jepang mengadopsi system dan manajemen yang sama dengan Zara pusat di spanyol dan juga gerai zara di Negara-negara lainnya. Hubungan antara pihak Zara pusat dengan jaringan gerainya di seluruh dunia dengan sanga cepat membuat pihak desainer Zara mendapat first hand input mengenai trend an stye yang berkembang di seluruh dunia. Zara memberikan competitive positioning yang berbeda di setiap pasar, karena setiap Negara memiliki ciri tersendiri yang erat kaitannya dengan perbedaan budaya, gaya hidup, psikografis, tingkat ekonomi, dan faktor lainnya seperti ukuran tubuh masyarakat Negara tujuan Zara.
Konsep desain bergantung pada kreasi yang berkelanjutan dan penambahan desain-desain baru. Pendekatan ‘naluri dan respon’ Zara membuatnya mampu untuk selalu memimpin dalam siklus fashion. Dengan posisi permintaan dan harga yang paling tinggi yang dipadukan dengan supply chain yang sangat efisien sehingga menghasilkan margin yang sangat baik.
Strategi internasional di Zara didefinisikan oleh strategi generik gabungan dari kepemimpinan biaya dan strategi diferensiasi. Ada pertimbangan, namun, seperti ketika memilih pasar Zara memfokuskan pada, biaya tenaga kerja dan produktivitas, biaya distribusi dan pengiriman biaya bahan baku. Pertimbangan lain adalah karakteristik atau perilaku konsumen dan pendapatan per kapita. Dalam hal pendekatan pemasaran, pertimbangan termasuk melekat 4P.pertimbangan dalam memasuki pasar juga meliputi ekonomi, baik faktor ekonomi makro yang meliputi pajak, kondisi politik dan tarif ekspor dan faktor mikro termasuk pesaing lokal, permintaan dan lokasi toko. Peraturan dari masalah perlindungan pemerintah.
Ada tiga strategi ekspansi dasar internasional sebagai dasar masuknya Zara ke berbagai Negara yaitu: own subsidiaries, joint ventures and franchising. Zara mengadopsi strategi pertama untuk sebagian besar negara Eropa dan Amerika Selatan yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dan risiko bisnis yang rendah.Strategi kedua diadopsi untuk memperluas usaha di Jerman, Italia dan Jepang.Dan franchising atau Waralaba yang diadopsi pada negara-negara berisiko tinggi seperti Arab Saudi, Kuwait dan Malaysia.
*      Proses Model Bisnis Zara
Proses produksi Zara sebanyak 75% dilakukan di Negara asalya yaitu Spanyol, dan sisanya dilempar ke Negara-negara lain dengan proses produksi tetap mengikuti Standard of Operating System (SOP) yang ditetapkan Zara.Untuk distribus di jepang Zara mengimport langsung dari Spanyol.
Zara hanya memproduksi sekitar 1200 buah untuk satu model yang selanjutnya disebar ke sekitar 1100 gerai di seluruh dunia.Sehingga terdapat pembatasan pesanan, dimana setiap gerai hanya dapat memesan produk menggunakan stock order ratio yang dihitung setiap harinya guna menghindari kekurangan stok.
Penawaran dilakukan oleh Zara pusat melalui katalog yang dikirim ke Negara-negara lain dan proses pemesanan dilakukan dengan system online. Setiap model hanya diproduksi untuk 3 potong dengan ukuran S, M, L, dengan batasan pemesanan untuk tiap pemegang hak Zara hanya boleh memesan sebanyak tiga kali setiap minggunya.

D.   Strategi promosi Zara
Pengalaman di gerai zara merupakan landasan pemasaran yang utama, karena Zara meninggalkan pendekatan lama dunia fshion yang seringkali melakukan pengembangan image melalui televise dan belanja iklan di media yang tinggi. Salah satu cara promosi Zara adalah melalui kekuatan merk yan dipercaya dan local ritel. (bangunan tersendiri di commercial centre maupun berada dalam pusat perbelanjaan). Yang didesain dengan interior megah dan kontemporer.Dapat menjadi kekuatan utama untuk tampil dekat dengan konsumennya.
Untuk dapat membangun kekuatan merek, Zara selalu berusaha agar merknya menjadi merk yang paling diinginkan dan dibicarakan khalayak.Merk Zara sendiri berasal dari kata ‘thara’ yang memiliki arti feminine dan luar biasa.Selain itu penggunaan logo, symbol, maupun warna yang konsisten disetiao item yang berhubungan dengan Zara juga menunjukkan tingkat eksklusivitas merk Zara yang mewakili cerminan pribadi konsumennya dan juga produk yang dihasilkan.
Cara promosi Zara laiinya adalah dengan memberikan layout ruang atau gerai secara eksklusif. Setiap gerai dirancang dengan menciptakan atmosfir khusus yang akan memberikan konsumennya perasaan senang ketika membeli Zara. Penggunaan window display merupakan cara yang paling efektif dalam menarik konsumen. Wndow display ini mengalami pergantian setiap 2-3 minggi sekali. Bagian depan gerai Zara dimaksimalkan dengan menggunakan patung-patung mannequin yang dibalut pakaian-pakaian dan aksesoris Zara dengan tren terbaru.
Strategi promosi lainnya yaitu dengan mengadakan program poongan harga atau diskon. Program ini diawasi ketat oleh kantor pusat di spanyol, mulai dari besarnya hingga waktu dalam pemberian potongan harga, termasuk adanya kerjasama dengan pihak ketiga seperti perbankan.
Pada saat program diskon berlangsung, jumlah konsumen yang berada di dalam gerai Zara dibatasi jumlahnya. Hal ini dilakukan agar konsumen tersebut dapat dengan lelasa memilih produk sama dengan ketika tidak diadakan program potongan harga. Unsur-unsur yang dilakukan oleh Zara mulai dari produksi hingga promosi menjadi upaya untuk tampil sedekat mungkin dengan pribadi konsumennya dan meningkatan loyalitas merek Zara.


0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management